Peringati Hari AIDS Sedunia 2025, Bupati Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Penghapusan Stigma
SUKABUMI, beritaekspos. com. -
Pemerintah Kabupaten Sukabumi melaksanakan Peringatan Hari AIDS Sedunia (HAS) Tingkat Kabupaten Sukabumi Tahun 2025 di Bale Budaya Pudak Arum, Pendopo Sukabumi, Sabtu (6/12/2025). Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Bupati Sukabumi H. Asep Japar atau biasa disapa Asjap.
Turut hadir Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah, para kepala perangkat daerah, unsur lembaga kesehatan, organisasi masyarakat, akademisi, hingga para relawan peduli AIDS.
Bupati Sukabumi dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas dukungan seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan peringatan HAS 2025.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya bersama dalam memperkuat kesadaran publik serta meningkatkan komitmen daerah terhadap program pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS," kata Asjap.
Peringatan Hari AIDS Sedunia tahun ini mengusung tema global “Overcoming Disruption, Transforming the AIDS Response”, yang menekankan urgensi transformasi penanganan HIV/AIDS pasca-disrupsi pandemi Covid-19.
Adapun di tingkat lokal Kabupaten Sukabumi, tema tersebut diterjemahkan melalui semangat “Bersama Hadapi Perubahan: Jaga Keberlanjutan Layanan HIV dan AIDS Inklusif.”
Dalam arahannya, Bupati Asep Japar menyoroti tiga fokus utama yang harus diperkuat. Pertama, kolaborasi lintas sektor diperlukan untuk mempercepat penanganan HIV/AIDS.
Dalam konteks ini bukan hanya oleh Dinas Kesehatan atau KPA, tetapi juga melibatkan akademisi, dunia usaha, tokoh agama, organisasi profesi, lembaga pendidikan, dan masyarakat luas.
Kedua, pemerintah daerah menekankan pentingnya penghapusan stigma terhadap Orang dengan HIV/AIDS (ODHA), karena diskriminasi justru menghambat akses layanan kesehatan dan pengobatan.
"Ketiga, pemerintah mendorong peningkatan edukasi pencegahan serta perluasan akses layanan tes HIV dan terapi antiretroviral (ARV) secara merata dan berkelanjutan," tuturnya.
Bupati juga menegaskan bahwa pendekatan penanganan HIV/AIDS tidak hanya berorientasi medis, tetapi juga menyentuh dimensi sosial dan kemanusiaan.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk membangun kepedulian, memperkuat empati, dan menghentikan stigma yang masih sering melekat pada ODHA.
“Kita harus menjauhi virusnya, bukan penderitanya,” ujarnya, menegaskan pesan moral yang menjadi inti kampanye penanggulangan HIV/AIDS.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi berharap momentum ini menjadi penguat advokasi dan literasi kesehatan, khususnya bagi generasi muda agar terhindar dari perilaku berisiko serta berperan aktif dalam lingkungan sosial yang produktif dan sehat.
Acara ditutup dengan harapan bersama agar Kabupaten Sukabumi semakin siap menghadapi tantangan kesehatan masyarakat, sekaligus terus bergerak menuju daerah yang sehat, religius, mandiri, dan bebas dari ancaman HIV/AIDS.
OIS


