Breaking News

Sekolah Dasar Negeri 1 Dangdeur Gelar Paturay Katineung Siswa Kelas VI Tahun 2022



GARUT, beritaekspos.com -  
Sekolah Dasar Negeri 1 Dangdeur gelar paturay katineung yang dikuti oleh 
183 siswa kelas 1 sampai kelas V, serta 51 siswa kelas VI bertempat di SDN 1 Dangdeur, Kampung Pasir Muncang, Desa Dangdeur Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut Provinsi Jawa Barat, Sabtu 25 Juni 2022

"Untuk diketahui bersama tidak semua Sekolah SD Negeri, menyelenggarakan acara perpisahan (paturay katineng) karena keterbatasan dana, dan tidak ada dana setimulan dari Pemerintah khusuasnya dari Dinas Pendidikan, kecuali ada inisiatif dari orang tua siswa bekerjasama dengan Komite sekolah dan berkoordinasi dengan pihak sekolah"


"Dalam pelaksanaan kegiatan paturay katineung yang dilaksanakan di SD Negeri 1 Dangdeur, diawali dengan lengser, dan yang menjadi kesan mendalam hingga meneteskan air mata bagi semua yang hadir, saat enam siswa/i mendapat piagam penghargaan melakukan sungkem kepada orang tua, dan guru, serta diakhiri dengan mencuci kaki ibu"

Menurut Kepala Sekolah SD Negeri 1 Dangdeur Zenal Aripin, S.Pd. mengatakan perpisahan untuk siswa kelas VI, dan kenaikan kelas 1 sampai kelas V, Alhamdulillah telah berjalan dengan hidmat, penuh kesan dan ungkapan apresiasi dari para tokoh masyarakat, dan begitu juga dari Ketua Korwiil pendidikan Kecamatan Banyuresmi. Ungkapnya 

Dalam kesempatan ini Saya berpesan pertama bagi siswa-siswi untuk bersungguh-sungguh untuk belajar agar lebih berprestasi, dan kedepan dapat meningkatkan kembali pembelajaran di Sekolah, selain itu Saya mengucapkan terimakasih kepada Komite sekolah dan pengurusnya yang telah sesungguh dengan keikhlasan menjalankan tugas, sehingga kegiatan ini berjalan lancar sesuai dengan harapan.

"Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih kepada Ketua Korwil pendidikan, Korwas dan pengawas pendidikan wilayah Kecamatan Banyuresmi, Serta Kepala Desa Dangdeur yang telah memberikan dukungan atas terselengara acara perpisahan pelepasan siswa SD Negeri 1 Dangdeur" Ujarnya 

Sementara Kepala Korwil Pendidikan tingkat Kecamatan Banyuresmi Marwanto, S.Pd, MM.Pd, mengatakan dari 49 SD kurang lebih ada 40 % sekolah SD Negeri yang melaksanakan kegiatan seperti ini, sementara untuk tiga Sekolah Dasar Swasta 100% melaksanakan. Uacapnya 

Lanjut Marwan, Saya mengucapkan terimakasih dan memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada pihak sekolah dan komite sekolah yang sudah menjalin hubungan yang baik, sehingga terselenggara acara kegiatan seperti ini dan mudah-mudahan ke depan lebih meriah lagi. Harapnya 

"Kemudian yang belum melaksanakan mudah-mudahan tahun depan bisa melaksanakan, Saya tidak berprasangka buruk yang tidak melaksanakan bukan berarti tidak ada keinginan mungkin saja karena kita baru lepas dari pandemi Covid-19, mungkin saja ada ketakutan untuk mengadakan kegiatan yang sifatnya menghadirkan masa yang jumlahnya banyak" Imbuhnya 

Kaitan dengan anggaran untuk perpisahan siswa, dari dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diterima oleh Sekolah tidak ada anggaran untuk kegiatan seperti ini, tetapi untuk sekolah atau siswa yang ingin melaksanakan kegiatan ini dapat disampaikan kepihak komite sekolah sesuai payung hukum yang ada yaitu Permendikbud nomor 75 tahun 2016 di situ diatur bagaimana teknisnya pengumpulan dana dari pihak ketiga ini maksudnya bisa dari orang tua murid bisa CSR dari perusahaan, maupun dari Donatur. Paparanya 

Selanjutnya Komite Sekolah bermusawarah dengan orang tua siswa, dana yang terkumpul dihimpun oleh pengurus komite bersama orang tua siswa, guna menunjang program sekolah, sementara pihak sekolah hanya memberikan pasilitas dan program -program kegiatannya. Tandasya 

Ditempat terpisah Koordinator pengawas Kabupaten Garut Jejen, MM. Pd. membenarkan bahwa dana BOS tidak boleh digunakan untuk kegiatan perpisahan atau yang tidak sesuai dengan peruntukannya, sementara dilapangan ada tuntun dari siswa untuk menyelenggarakan kegiatan perpisahan.

Saya berharap agar ditahun depan Kementerian Pendidikan RI dapat memberikan alokasi dana khusus untuk kegiatan pelapasan tiap tahun ajaran, karena mungkin saja ditiap SD Negeri atau swasta di wilayah tertentu banyak yang keterbatasan ekonomi. Pungkasnya

Jurnalis : (Beni)
BACA JUGA BERITA LAINNYA