Breaking News

Ketua PWRI Kota Sukabumi, Angkat Bicara, Terkait Pemerasaan Oknum Wartawan Di SMK Negeri 1.



SUKABUMI, beritaekspos.com -  
Ketua Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kota Sukabumi, H.Abdulazis SJ menyikapi sekaligus mengecam, terkait permasalahan Oknum wartawan, yang terindikasi melakukan pemerasan ke  Sekolah SMKN 1 Kota Sukabumi, dengan inisial RG,MN, DS, berasal dari Wilayah Bandung.

Ketua PWRI Kota Sukabumi H.Abdulazis SJ memaparkan, saya sudah berkomitmen kalau ada Wartawan,  yang sudah bergabung di DPC PWRI (persatuan wartawan republik Indonesia). kota Sukabumi, berperilaku seperti itu,kami akan bertindak tegas dan akan di proses ke ranah hukum,"jelasnya kepada beritaekspos.com Jumat 24/06/2022.

"Karena dengan adanya kejadian kemarin, sebuah tamparan keras, buat kami,mudah - mudahan wartawan yg tergabung di DPC PWRI (persatuan wartawan republik Indonesia). kota Sukabumi, tidak berperilaku seperti oknum yg kemarin pemerasan yang terjadi kepada Sekolah Menengah Kejuruan Kota Sukabumi.

Lanjut  Ketu PWRI Abdulazis,  Besar harapan kami para awak media atau wartawan  menjungjung tinggi kode etik jurnalis, sesuai dengan aturan dan perundang - undangan pers  no 40 tahun 1999.

Sebelum nya diberitakan - Tiga Oknum wartawan ditangkap Satuan Reserse dan Kriminal (Satreskrim) Polres Sukabumi Kota. Mereka diduga memeras pihak SMKN 1 Kota Sukabumi,"sambungnya Abdulazis.

Dijelaskan nya menurut Ketua PWRI Kota Sukabumi Abdulazis, Berdasarkan informasi yang diterima pihak ketiga, Oknum Wartawan itu diduga meminta uang hingga Rp 17,5 juta, kepada Kepala sekolah SMKN 1 Sukabumi.

"Polisi yang menerima laporan kemudian bergerak dan menangkap tangan para pelaku berinisial RG, MN dan DS berikut sejumlah barang bukti,"tambahannya Abdulazis.

Masih ditempat yang sama, menurut Kepala Sekolah SMKN 1 Sukabumi Drs juanda MSI membenarkan,  tiga Oknum wartawan tersebut mengaku dari media yang berbeda. Mulanya mereka mendatangi sekolah dengan tujuan mengkonfirmasi terkait penyaluran dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah).

"Pihak sekolah kemudian menjawab berbagai pertanyaan. Lalu para Oknum Wartawan, itu sempat mengancam akan memberitakan keburukan sekolah. Bahkan, salah satu dari Oknum Wartawan tersebut membentak Kepala sekolah SMKN 1 Kota Sukabumi saat berada diruanganya.

Lanjutnya  Juanda, Setelah konfirmasi  ada yang ngaku Wartawan  bilang bahwa tiga media akan kita naikkan beritanya" Jawab saya"silakan selama berita itu maslahat dan manfaat bagi saudara silahkan (diberitakan),"ujar kepala sekolah.

Kemudian, wartawan satunya lagi melakukan negosiasi untuk tidak jadi memberitakan keburukan, melainkan minta diganti dengan pemberitaan profil sekolah dan memasang tarif, dengan sejumlah  Rp 17,5 juta, dan  terus berlanjut sehingga mencapai Rp 15 juta, Rp 10 juta, sampai Rp 5 juta,"jelasnya juanda.

Masih kata  juanda, lantas  kami mengarahkan ketiga Oknum wartawan tersebut untuk berbicara dengan komite sekolah, dan  Selebihnya, saya arahkan anggaran publikasi terkait keuangan ada diranah Komite Sekolah SMKN 1 Kota Sukabumi, Pelaku kemudian meminta Rp 15 juta,"paparnya.

Saat itulah dia menilai ada indikasi pemaksaan. Pasalnya mereka tetap meminta uang Rp 15 juta. Ketika Oknum Wartawan itu di ruang komite, Juanda pun berinisiatif melaporkan hal tersebut kepolisi.

"Pada saat mereka di ruang komite, saya minta tahan dulu dan kami lapor ke Polres. Saya tahu aturan media seperti apa, maka saya anggap itu ada indikasi pemerasan pemaksaan,"katanya.

Kapolres Sukabumi Kota AKBP SY Zainal Abidin memberikan  penjelasan serta membenarkan, terkait adanya laporan dugaan pemerasan yang dilakukan oleh Oknum Wartawan terhadap sekolah menengah kejuruan. dan saat  ini  kasus tersebut sudah dalam proses penyelidikan.

Lanjut Kapolres Iya tadi laporan kita terima. Sekarang masih proses lidik posisi sebagai pelapor dan terlapor 
Satuan Reskrim Polres Kota Sukabumi ," tutupnya.

 Ronald

BACA JUGA BERITA LAINNYA