Breaking News

Empat Tahun Membina, Al-Fath Resmikan Mualaf Center untuk Pulau Buru ‎




SUKABUMI, beritaekspos. com. -

‎Upaya dakwah dan pembinaan mualaf di wilayah terpencil kini memasuki babak baru. Pondok Pesantren Al-Fath Sukabumi secara resmi melembagakan program pembinaan mualaf di Pulau Buru, Maluku, melalui pendirian Mualaf Center Al-Fath (MCA).

‎Langkah ini menjadi penguatan atas program pembinaan yang telah berjalan konsisten selama empat tahun, sekaligus menjawab kebutuhan tata kelola yang lebih terstruktur dan berkelanjutan.

‎Pimpinan Ponpes Al-Fath, KH Raden Muhammad Pajar Laksana, mengungkapkan saat ini sekitar 150 mualaf dari 10 desa di Pulau Buru mengikuti pembinaan terpadu di Al-Fath. Mereka menempuh pendidikan formal mulai jenjang SMP hingga perguruan tinggi.

‎“Seluruh santri mualaf mendapatkan beasiswa penuh, termasuk pendidikan, asrama, dan kebutuhan hidup. Sebagian alumni bahkan sudah mandiri dan bekerja,” ujar Kyai Fajar, Rabu, 17 Desember 2025.

‎Menurutnya, MCA tidak hanya menjadi pusat administrasi pembinaan, tetapi juga fondasi dakwah jangka panjang. Salah satu rencana strategis ke depan adalah pendirian sekolah Islam tingkat SMP di Pulau Buru sebagai pusat kaderisasi dan dakwah lokal.

‎Meski permintaan pembinaan datang dari berbagai daerah lain, termasuk Nusa Tenggara Timur, Pulau Buru tetap menjadi prioritas utama. Keterbatasan sumber daya manusia, khususnya dai yang siap tinggal menetap, menjadi pertimbangan utama fokus pembinaan.




Ketua Aliansi Mualaf Indonesia, KH Padlan, menambahkan bahwa pembinaan mualaf diarahkan pada visi jangka panjang. Para santri dipersiapkan untuk kembali ke daerah asal sebagai dai dan penggerak dakwah dalam kurun waktu 10 hingga 20 tahun mendatang.

‎“Targetnya bukan hanya kuat secara akidah, tapi mampu menjadi penjaga umat dan penggerak dakwah di kampung halamannya,” ujarnya.

‎Selain aspek keagamaan, Mualaf Center Al-Fath juga memberikan pendampingan sosial, ekonomi, hingga bantuan hukum dan tempat tinggal, khususnya bagi mualaf di wilayah Sukabumi.

‎Peresmian MCA mendapat respons positif dari berbagai elemen dakwah nasional. Nazar Haris dari Pimpinan Pusat Persatuan Umat Islam menyebut MCA sebagai wujud pesantren perjuangan yang meneruskan nilai-nilai dakwah keluarga besar PUI yang memiliki akar sejarah dengan pahlawan nasional KH Ahmad Sanusi.

‎Dukungan juga datang dari Majelis Ulama Indonesia. Budidat Sihab menegaskan komitmen MUI dalam memperkuat pembinaan mualaf melalui pembentukan Asosiasi Lembaga Mualaf Indonesia serta sinergi dengan BAZNAS dan Kementerian Agama.

‎Peresmian Mualaf Center Al-Fath dihadiri sejumlah tokoh dakwah nasional, di antaranya Ustadz Fadlan Garamatan, Ustadz Abu Didat, serta pimpinan ormas dan lembaga dakwah. Kehadiran MCA diharapkan menjadi titik penguat dakwah, pembinaan akidah, dan persatuan bangsa.

OIS

BACA JUGA BERITA LAINNYA