Breaking News

21,9 Juta Keluarga Indonesia Berisiko Stunting BKKBN Kerahkan TPK




BANDUNG, beritaekspos.com - 
Badan kependudukan dan keluarga berencana Nasional (BKKBN) mengerahkan 600 ribu, personil yang tergabung dalam 200 ribu tim pendamping keluarga (TPK) untuk menekan angka stunting menjadi 14 persen, di tahun 2024 dan keluarga stunting di Indonesia berdasarkan pendataan keluarga 2021,(PK 21) jumlahnya mencapai 21,9 juta, keluarga,jumat (13/5/2022).

Kepala BKKBN Dr (HC) dr  Hasto Wardoyo spOG (K) dalam apel siaga TPK bergerak mengatakan,600 ribu personel bertugas melakukan penyuluhan memfasitasi pelayanan
Rujukan dan memfasilitasi pemberian bantuan sosial serta melakukan surveilans kepada sasaran keluarga berisiko stunting," katanya.

Lanjut dia jumlah keluarga berisiko stunting ini harus di tekan seminimal mungkin mari kita bekerja secara optimal kata Dr,Hasto dalam apel siaga TPK bergerak di alun- alun kabupaten Subang Propinsi Jabar, kamis (15/5/2022), apel siaga di ikuti oleh kelompok TPK secara daring di 514.kabupaten/Kota.

Berdasarkan survei status gizi balita Indonesia (SSGBI), tahun 2021 prepalinsi stunting  masih berada pada angka 24,4 persen Dr Hasto menyebutkan angka ini masih lebih tinggi dari standar WHO, sebesar 20 persen,dan jauh dari target tahun 2024 yaitu sebesar 14 persen.

Ke 600 ribu personel TPK di rekrut oleh kepala Desa/Lurah di seluruh Indonesia, pemilihan unsur-unsur TPK sejalan dengan kemampuan mereka untuk mendampingi keluarga dan faktor kedekatan mereka dengan para keluarga.
Bidan  memiliki kemampuan dan memberikan pelayanan sekaligus sebagai koordinator lapangan.

Sedangkan Unsur TPK  sebagai pasilitator yan yang memiliki jaringan dan kemampuan membangun hubungan baik lintas sektor lapangan, kader KB piawai dalam melaksanakan KIE, personal dan pengumpulan data," jelasnya.

Pendataan keluarga tahun 2021 yang dilakukan oleh lebih dari 700 ribu kader pendata berhasil mendata 66,207,139.kepada keluarga 33 Propinsi dan memeta kan keluarga yang terindentifikasi sebagai keluarga berisiko stunting sebanyak,21,906,625 keluarga.
Data keluarga berisiko stunting yang di namis dari waktu ke waktu memerlukan Verifikasi Validasi dan sekaligus pemutahiran data ( updating) agar Pemerintah mempunyai data sasaran yang Valid dan akurat yang dapat di manfaatkan untuk kebutuhan penajaman sasaran pendampingan keluarga maupun intervensi terhadap keluarga berisiko stunting yang terdiri dari ibu hamil balita (0,59bulan)baduta (0,23bulan)," pungkasnya. (Red).

BACA JUGA BERITA LAINNYA