Breaking News

Petani Kecamatan Jampang Tengah Sampaikan Kekecewaan nya Di Acara Audensi.





SUKABUMI, beritaekspos.com - 
Warga Masyarakat petani pengarap di dua Desa Panumbangan dengan Desa Cijulang di Exs lahan PT Bumiloka Jampang Tenggah sampaikan kekecewaan nya pada Acara Audensi di Aula Kecamatan Jampang Tengah, yang disinyalir proses perijinanya tinggal dua puluh persen hampir rampung. Rabu (23/03/22).

"Unang Kuswandi tokoh petani Jampang tengah mengatakan kepada Berita Ekspos com, para petani dan masyarakat menolak perpanjangan Hak Guna Usaha (HGU) PT Bumiloka. Menjadi skala prioritas Reporma agraria dan masa aktif HGU sampai tahun 2016 tanggal 30 Desember.

Hal ini dilakukan dengan adanya rumor perpanjangan HGU perijinanya sudah delapan puluh persen rampung, dalam hal ini kami menuntu dua persoalan pada pihak kecamatan. 

Poin pertama menolak perpanjangan HGU PT Bumiloka, poin kedua meminta Camat Jampang Tengah berkoordinasi dan melaporkan keadaan situasi kondisi saat ini pada objek Exs HGU Bumiloka sembilan puluh persen sudah dikuasai petani kepada Bupati Sukabumi, Badan Pertanahan Nasional dan Dinas Pertanahan,"tuturnya.


Di tempat yang sama Lalan Jaelani Kepala Desa Panumbangan menambahkan akibat ada miskominikasi kurang interaksinya pihak perusahaan pada pihak Desa,sebelum ini terjadi seminggu kebelakang pihak kami di kumpulkan Camat terkait hal ini ada klarifikasi ternyata dari pihak perusahan sampai hari ini pihak Desa belum mengeluarkan rekomendasi apapun,"ungkapnya.

Pada tanggal 18 Oktober tahun 2021 kedatangan Deputi dua setap ahli Presiden ke lahan HGU Bumiloka yang diwakili pak Usep, malahan ada rapat internal dulu di Kantor Sekertaris Daerah (Sekda). Camat pun di undang pada saat itu udangan Deputi langsung ke Dewan Pimpinan Pusat Serikat Petani Indonesia (SPI)."Katanya.

Pihak Desa di Undang pihak SPI untuk menghadiri verifikasi lapangan, Deputi dua hari ini HGU sudah sembilan puluh sembilan persen digarap masyarakat untuk memastikan fakta dilapangan. 

Penyampaian dari Deputi melihat kondisi tanah hampir 100 persen digarap masyarakat, sedangkan untuk penyisihan lahan bisa lebih dari dua puluh persen,"pungkasnya.

Jurnalis (Oto)

BACA JUGA BERITA LAINNYA