Pendidikan Sukabumi Dikebut Total, Teknologi Masuk Kelas, Sekolah Lama Direvitalisasi
SUKABUMI, beritaekspos .com. -
Langkah percepatan pendidikan di Kota Sukabumi mulai terlihat nyata. Dinas Pendidikan menggeber dua agenda strategis secara bersamaan pada 2025, mendorong pembelajaran berbasis teknologi sekaligus memperbaiki bangunan sekolah yang dinilai sudah tidak lagi representatif.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Sukabumi, Novian Restiadi, menyatakan digitalisasi pembelajaran menjadi kunci perubahan pola belajar di sekolah. Melalui penyaluran perangkat PID berupa TV pintar, laptop, dan notebook, ruang kelas diarahkan menjadi lebih interaktif dan adaptif.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi memberi ruang bagi guru untuk menyajikan materi secara variatif dan mendorong keterlibatan aktif peserta didik. Digitalisasi ini juga dimaksudkan untuk mempersempit kesenjangan kualitas pembelajaran antar sekolah.
Program tersebut menyasar 247 satuan pendidikan di berbagai jenjang, terdiri dari 146 SD, 21 SMP, dan 80 PAUD. Seluruh penerima tidak hanya mendapatkan perangkat, tetapi juga diarahkan untuk mengoptimalkan penggunaannya dalam proses pembelajaran.
Di saat bersamaan, program revitalisasi sekolah mulai dijalankan dengan skema pendanaan dari Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah. Perencanaan teknis disusun di tingkat pusat, sementara pelaksanaan pekerjaan dilakukan langsung oleh sekolah.
Pelaksanaan revitalisasi menggunakan pola swakelola tipe 4 dengan melibatkan kelompok masyarakat. Sekolah membentuk Panitia Pembangunan Sekolah dan seluruh proses pekerjaan didampingi konsultan perencanaan serta pengawasan.
Sebanyak 28 sekolah di Kota Sukabumi ditetapkan sebagai sasaran revitalisasi, meliputi 19 SD, 7 SMP, 1 TK, dan 1 PKBM. Penentuan sekolah serta besaran anggaran sepenuhnya mengacu pada data Dapodik dan ditetapkan oleh kementerian.
Novian menegaskan, pengawasan menjadi perhatian utama agar seluruh proses berjalan akuntabel. Dinas Pendidikan berperan mengawal perencanaan hingga pelaksanaan di lapangan, sekaligus menampung aspirasi masyarakat terkait dinamika pekerjaan.
OIS

