Breaking News

Pemkot Sukabumi Perkuat Pengendalian Anggaran dan Fokus Atasi Pengangguran ‎




SUKABUMI, beritaekspos, com. -

Pemerintah Kota Sukabumi menempatkan efisiensi anggaran, perluasan kesempatan kerja, dan peningkatan pelayanan publik sebagai prioritas utama dalam penyusunan rencana kerja 2027. 

‎Wali Kota Sukabumi H. Ayep Zaki menegaskan bahwa tahap perencanaan kali ini harus dimanfaatkan untuk menilai kembali efektivitas sumber daya manusia di seluruh perangkat daerah.

‎Ayep mengungkapkan bahwa beban belanja pegawai yang kini menyentuh 49 persen atau sekitar Rp520 miliar sudah melampaui batas ideal dari Kementerian Keuangan, yang merekomendasikan sekitar Rp350 miliar. 

‎Kondisi ini mendorong pemerintah melakukan efisiensi minimal Rp50 miliar agar ruang fiskal dapat dialihkan untuk pengurangan pengangguran dan program-program yang langsung menyentuh masyarakat.

‎“Warga yang ingin bekerja tetap menjadi prioritas, termasuk honorer dan tenaga kontrak. Saya ingin mereka mendapatkan peningkatan taraf hidup,” ujar Ayep, kamis (27/11/2025).

‎Salah satu fokus utama pemerintah adalah memastikan lulusan sarjana dan vokasi benar-benar siap memasuki dunia kerja. 

‎Optimalisasi peran Politeknik Sukabumi menjadi bagian dari upaya tersebut. Kebijakan ini sekaligus diharapkan menekan angka pengangguran yang masih berada di 8,1 persen.

‎Di sektor kesehatan, Pemkot Sukabumi memperkuat layanan rujukan dengan mengupayakan pembukaan fasilitas kemoterapi kanker di RS Budi Luhur Subsidi setelah berkoordinasi dengan Direktur Utama BPJS Kesehatan. 

‎Kehadiran layanan ini diyakini akan mengurangi beban pasien yang selama ini harus dirujuk ke kota besar.

‎Untuk sektor pendidikan, pemerintah menargetkan peningkatan rata-rata lama sekolah masyarakat hingga di atas 12 tahun. Langkah ini dipadukan dengan pengembangan kompetensi dan akses kerja agar pendidikan lebih relevan dengan kebutuhan pasar.

‎Dalam aspek investasi, Pemkot Sukabumi membutuhkan sedikitnya 1.000 hektare lahan untuk kawasan industri. Kawasan Cemerlang menjadi salah satu opsi, namun masih menghadapi kendala harga tanah dan perizinan. 

‎Ayep menegaskan bahwa keterjangkauan harga lahan menjadi kunci minat investor. Meski demikian, pemerintah tetap membuka peluang memulai kawasan industri berskala kecil sembari menjajaki kerja sama dengan investor strategis seperti produsen susu Kunchin.

‎Di sisi lain, Kepala Inspektorat Kota Sukabumi Yudi Yustiawan menekankan bahwa penguatan pencegahan korupsi terus dilakukan. Ia menyebut sebagian besar catatan hasil pemeriksaan BPK tahun 2024 telah ditindaklanjuti oleh SKPD. 

‎Meski belum sepenuhnya bebas dari praktik korupsi, Yudi menegaskan upaya bersama antara pemerintah, masyarakat, dan media sangat penting untuk menciptakan kultur pemerintahan yang bersih," terangnya. 

OIS

BACA JUGA BERITA LAINNYA