Breaking News

DPD KNPI Kolaborasi dengan ‎DP2KBP3A Kota Sukabumi, Selabatu Jadi Percontohan Kelurahan Ramah Perempuan dan Anak. ‎



‎‎SUKABUMI – Pemerintah Kota Sukabumi menjadikan Kelurahan Selabatu sebagai kelurahan Ramah Perempuan dan Anak (KRPA) sebagai upaya menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan berkeadilan bagi perempuan dan anak.

‎Langkah awal diwujudkan melalui kegiatan sosialisasi yang diikuti sekitar 80 peserta, terdiri dari kader posyandu, ketua RW dan RT, serta tokoh masyarakat. 

‎Kegiatan menghadirkan narasumber dari kalangan psikolog dan pemerintah daerah memaparkan konsep, kriteria, serta peran masyarakat dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan peduli terhadap kelompok rentan.

‎Kepala DP2KBP3A Kota Sukabumi, Yadi Mulyadi, mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi titik awal membangun kesadaran kolektif di tingkat kelurahan.



“Ini baru tahap awal. Kita ingin seluruh elemen masyarakat memahami lebih dulu apa itu kelurahan ramah perempuan dan anak serta peran masing-masing di dalamnya,” ujarnya.

‎Menurut Yadi, program KRPA sejalan dengan arahan Wali Kota Sukabumi yang menekankan pentingnya membangun lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak dan melindungi perempuan dari kekerasan. 

‎“Target kita bukan sekadar label, tapi perubahan nyata dalam kehidupan masyarakat,” tambahnya.

‎Kelurahan Selabatu ditetapkan sebagai pionir sebelum penerapan dilakukan secara bertahap di seluruh 33 kelurahan di Kota Sukabumi. “Insya Allah ini program berkelanjutan. Kita mulai dari satu kelurahan dulu, lalu menyebar,” jelas Yadi.

‎Ia berharap KRPA dapat memperkuat sistem perlindungan sekaligus meningkatkan rasa aman dan kebahagiaan warga. 

‎“Tujuan akhirnya bukan hanya meraih predikat Kota Layak Anak, tapi memastikan perempuan dan anak di Sukabumi benar-benar terlindungi dan bahagia,” tegasnya.

‎Ketua KNPI Kota Sukabumi, H. Aun (Nurul Jaman Jadi), mengapresiasi kolaborasi antara DP2KBP3A dan organisasi kepemudaan dalam kegiatan yang digelar bertepatan dengan momentum Hari Sumpah Pemuda.

‎“Kegiatan ini bentuk edukasi masyarakat untuk melindungi kelompok rentan, terutama perempuan dan anak. Saya juga mengapresiasi dinas terkait yang telah menyediakan hotline pengaduan,” katanya.

‎Ia menilai angka kekerasan terhadap perempuan dan anak masih cukup tinggi sehingga dibutuhkan kolaborasi lintas sektor dalam upaya pencegahan. “Data yang ada masih menunjukkan kasus cukup banyak, bahkan bisa lebih besar jika termasuk yang belum terungkap,” ungkapnya.

‎Sementara itu, Kia Prolita, istri Wakil Wali Kota Sukabumi, menekankan pentingnya memperkuat koordinasi dan sinkronisasi antarorganisasi masyarakat dalam pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan di Kota Sukabumi.


Ois


BACA JUGA BERITA LAINNYA