TMP Sukabumi Memprihatinkan, Perbaikan Baru Dimulai 2026: Simbol Penghormatan Pejuang Terancam Terabaikan
SUKABUMI," BERITAEKSPOS.COM – Kondisi Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Sukabumi kian memprihatinkan. Atap bangunan yang lapuk, toilet yang tak layak, dan sarana pendukung yang rusak, terpaksa dibiarkan apa adanya karena rencana perbaikan total harus mundur hingga 2026.
Keterbatasan anggaran menjadi alasan utama. Pemerintah Kota Sukabumi mengaku tak mampu menutupi biaya rehabilitasi besar yang dibutuhkan, sementara fasilitas makam pahlawan terus mengalami penurunan kualitas.
Kepala Dinas Sosial Kota Sukabumi, Een Rukmini, mengungkapkan bahwa perbaikan menyeluruh membutuhkan dana jauh di atas kemampuan anggaran saat ini, saat dikonfirmasi lewat pesan singkat WhatsApp, Jumat 15/08/2025.
“Kita akan rehab total, tapi menunggu anggaran 2026. Banyak yang harus dibenahi dan biayanya jelas lebih besar dari Rp1–2 juta. Kita juga akan coba minta bantuan Dinas PUTR untuk pengerjaannya,” ujarnya, Jumat (15/8/2025).
Untuk sementara, Dinas Sosial hanya bisa melakukan perawatan ringan seperti pengecatan, pemangkasan rumput, dan pembersihan area. Bahkan, sebagian anggaran pemeliharaan tahun ini harus dialihkan untuk memperbaiki pagar depan yang roboh tertimpa pohon. Puing pagar sudah dipindahkan ke belakang, dan lokasi dibersihkan.
Selain mengandalkan APBD 2026, Een menyebut pihaknya tengah berupaya menjalin kerja sama dengan Kementerian Sosial agar TMP bisa mendapatkan perhatian lebih.
“Walaupun Pahlawan Pak Sanusi tidak dimakamkan di situ, TMP ini tetap menjadi simbol penghormatan bagi para pejuang daerah, termasuk H. Sanusi yang dimakamkan di sana. Keberadaannya wajib dijaga,” tegasnya.
Penundaan perbaikan ini memunculkan kekhawatiran publik. Banyak pihak menilai, jika kondisi dibiarkan dua tahun lagi tanpa rehabilitasi berarti, bukan hanya fisik bangunan yang rusak, tetapi juga nilai sejarah dan penghormatan terhadap jasa para pahlawan bisa terkikis.
Taman Makam Pahlawan bukan sekadar tempat peristirahatan terakhir para pejuang, melainkan monumen hidup yang mengingatkan generasi kini pada harga mahal yang dibayar untuk kemerdekaan. Penundaan perbaikan berarti membiarkan simbol itu terus meredup.
Reporter: Nald