Wali Kota Sukabumi Dorong Optimalisasi Dana Non-APBD: Guru Madrasah dan Marbot Akan Dapat Insentif
SUKABUMI," BERITAEKSPOS.COM – Pemerintah Kota Sukabumi terus mengupayakan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui berbagai sumber pembiayaan, termasuk dari luar Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (non-APBD).
Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, menegaskan bahwa pemanfaatan sumber-sumber dana non-APBD seperti BAZNAS, CSR (Corporate Social Responsibility), dan wakaf akan terus dioptimalkan karena telah memiliki dasar hukum yang jelas, Rabu 2/7/25.
“Pendapatan non-APBD dapat diperoleh melalui BAZNAS, CSR, dan wakaf. Ketiganya sudah memiliki ketentuan dan dasar hukum, termasuk undang-undang. Namun saya tegaskan, saya tidak pernah memaksa siapa pun untuk berwakaf. Silakan berwakaf kalau memang ada keikhlasan dan niat,” ujar Wali Kota Ayep Zaki dalam keterangannya.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga menyampaikan komitmen pemerintah kota untuk memberikan insentif kepada sekitar 1.000 guru madrasah. Tak hanya itu, marbot masjid dan kader Posyandu pun akan mendapatkan perhatian melalui peningkatan insentif dan dukungan operasional lainnya.
“Insentif guru madrasah, marbot, dan kader Posyandu akan kita naikkan sebagai bentuk apresiasi atas pengabdian mereka,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menjelaskan bahwa selain mengandalkan dana non-APBD, Pemkot juga terus memaksimalkan pendapatan dari sumber lain seperti Dana Alokasi Umum (DAU) yang berasal dari bantuan keuangan (Bankeu) Provinsi Jawa Barat, serta Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“PAD Kota Sukabumi bersumber dari berbagai sektor seperti retribusi parkir, pajak daerah, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), serta pajak reklame. Semua ini akan terus kita optimalkan untuk mendukung pembangunan daerah,” ungkap Bobby Maulana.
Pemerintah Kota Sukabumi berharap kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta dapat memperkuat pembiayaan pembangunan yang berkelanjutan tanpa semata-mata bergantung pada APBD.
Reporter: Nald