Breaking News

UMMI Dalam Usia Ke 22 Tahun, Terus Menunjukkan Kemajuan Signifikan Dalam Berbagai Aspek







SUKABUMI, " BERITAEKSPOS.COM - 
Fajar Riza Ul Haq Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamen) Dikdasmen dan Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, hadiri peringatan Milad ke-22 Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) yang digelar di Auditorium UMMI. Jalan Samsudin SH. Jumat (13/6/2025).

Wali kota Sukabumi H. Ayep Jaki dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran pendidikan tinggi dalam mempercepat laju inovasi dan meningkatkan reputasi bangsa, sebagaimana tercermin dalam tema milad tahun ini, “Transformasi Pendidikan Tinggi untuk Akselerasi Inovasi dan Reputasi Bangsa.” Tema ini tentunya sangat relevan dan visioner, bahwa tema tersebut memiliki kaitan erat dengan salah satu pencapaian Kota Sukabumi sebagai kota toleransi peringkat pertama di Jawa Barat dan keenam secara nasional. 

“Peringatan Milad ke-22 UMMI ini bukan sekadar seremoni, melainkan juga refleksi kolektif mengenai bagaimana kampus dan pemerintah dapat berjalan beriringan membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang,” terangnya.

Senada di sampaikan Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamen) Dikdasmen Fajar Riza Ul Haq didampingi Rektor UMMI Assoc. Prof. Reni Sukmawani dan Dirjen Dikti serta dari LLDikti Wilayah 4 Jabar. Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI) dalam usianya yang ke 22 tahun, terus menunjukkan kemajuan signifikan dalam berbagai aspek alhamdulilah mulai dari peningkatan mutu program studi, capaian riset, hingga penguatan sumber daya Dosen. 

Hal ini mendapat apresiasi langsung dari Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah IV Jawa Barat dan Banten.

“Alhamdulillah, UMMI menunjukkan banyak kemajuan, baik dari sisi program studi unggul maupun capaian penelitiannya. Ini akan menjadi daya dorong agar UMMI bisa lebih cepat meraih status unggul secara institusi,” ujar perwakilan LLDIKTI, dalam kunjungannya ke Sukabumi.

UMMI saat ini tengah dipacu untuk menyamai standar perguruan tinggi negeri (PTN). Dari 415 perguruan tinggi swasta (PTS) di wilayah Jawa Barat dan Banten, baru 13 yang berstatus unggul. UMMI disebut-sebut berada di ambang pintu untuk menyusul kelompok elit ini.

“Jika sebuah PTS sudah menyandang status unggul, maka secara kualitas sudah setara dengan PTN. Pemerintah pun menyadari tidak mungkin membiayai seluruh pendidikan tinggi melalui PTN, sehingga penguatan PTS sangat penting,” lanjutnya.

Untuk mencapai status unggul, ada dua indikator utama yang tengah dikejar UMMI:Peningkatan Jumlah Profesor: Target 25 profesor dalam lima tahun ke depan.Peningkatan Prodi Unggul: Minimal 50% program studi meraih status unggul dalam dua tahun terakhir.

LLDIKTI menyatakan komitmennya untuk terus mendampingi UMMI dalam proses akreditasi dan peningkatan mutu. “Kami optimis, jika dilakukan dengan konsistensi dan istiqomah, UMMI tidak hanya akan unggul secara nasional tapi juga mampu menembus level internasional,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, LLDIKTI juga menyoroti pentingnya validitas data dalam proses Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB). Saat ini sedang dilakukan proses sinkronisasi antara data Dapodik (pendidikan) dan Dukcapil (kependudukan) untuk memastikan keabsahan domisili calon peserta.

“Beberapa kasus ditemukan, ada yang memanipulasi Kartu Keluarga (KK) demi jalur zonasi. Sistem kini sudah otomatis mendeteksi perubahan data semacam itu. Kalau tidak lolos verifikasi, itu berarti ada persoalan administratif yang harus segera diselesaikan melalui Dinas Dukcapil,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa kasus yang belakangan ramai di media terkait dugaan manipulasi dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) di Jawa Barat, masih dalam tahap indikasi. “Belum terbukti, masih disinyalir. Jika nanti terbukti, tentu akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan,” katanya.

Inspektorat Daerah pun telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk menjamin proses SPMB berjalan baik dan transparan. Beberapa persoalan yang muncul di publik juga telah diselesaikan secara kekeluargaan antara orang tua, sekolah, dan guru,"pungkasnya.


Ois
BACA JUGA BERITA LAINNYA