Breaking News

Meski Dapat Jatah Lebih Sedikit, Sukabumi Masih Jawara Bantuan Rutilahu se-Jawa Barat




SUKABUMI, beritaekspos.com - Dinas pekerjaan umum dan penataan ruang (DPUTR) Kota Sukabumi, Jumlah bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Kota Sukabumi tahun 2025 mengalami penurunan, namun kota ini tetap menjadi penerima bantuan terbanyak di Jawa Barat. Jika tahun lalu mendapatkan 196 unit, tahun ini angkanya turun menjadi 159 unit. Meskipun begitu, Sukabumi masih mengungguli kota dan kabupaten lain dalam hal penerimaan bantuan, Rabu 11 Juni 2025.


Tahun ini, distribusi bantuan paling banyak difokuskan ke Kecamatan Citamiang, terutama di Kelurahan Citamiang, Cikondang, dan Nanggeleng. Selain itu, bantuan juga dialokasikan ke Kelurahan Sindangpalay, Selabatu, dan Cipanengah.


Menurut Ruswandi, perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Sukabumi, proses pengajuan bantuan berasal langsung dari warga, bukan inisiatif dinas. 


“Warga mengusulkan melalui RT atau RW, diteruskan ke kelurahan dan BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat). Dinas hanya melakukan verifikasi teknis untuk menentukan kelayakan,” jelasnya.


Setiap unit rumah yang memenuhi syarat akan mendapatkan bantuan sebesar Rp 20 juta, sesuai standar Provinsi Jawa Barat. Penilaian kelayakan mencakup aspek struktur bangunan, kondisi sanitasi, ventilasi, pencahayaan, serta jumlah penghuni dibandingkan dengan luas bangunan.


“Misalnya, rumah tipe 21 dihuni oleh delapan orang tentu tidak ideal. Kalau lahan sempit, bisa disarankan bangun bertingkat,” tambah Ruswandi.


Tak hanya memberikan bantuan fisik, DPUTR juga menyertakan edukasi lingkungan kepada warga, terutama tentang pentingnya sanitasi dan pembuangan limbah. Salah satu solusi yang didorong adalah pembangunan septitank komunal di wilayah padat penduduk.


“Selokan dan sungai tidak boleh jadi tempat buang limbah. Tapi membangun septitank komunal butuh kesepakatan warga dan lahan bersama,” ujar Ruswandi.


Ia menekankan, turunnya jumlah bantuan bukan karena pemangkasan dari pemerintah, melainkan karena turunnya jumlah pengajuan dari warga melalui sistem SIPD. “Semakin aktif masyarakat dan BKM mengusulkan, peluang bantuan juga semakin besar,” tuturnya.


Ruswandi berharap semua elemen masyarakat dari RT, RW, hingga kelurahan dan BKM bisa terus bekerja sama agar program Rutilahu menjangkau lebih banyak warga yang benar-benar membutuhkan.



Penulis:Nald

BACA JUGA BERITA LAINNYA