Dialog Kebangsaan Pancasila Adalah Benteng Utama Dalam Menjaga Keutuhan Bangsa Dari Ancaman Radikalisme dan Terorisme
SUKABUMI, beritaekspos com.
Dialog Kebangsaan bersama organisasi kemasyarakatan keagamaan dalam rangka pencegahan faham radikal terorisme. Bertempat di Ballroom The Bountie Hotels and Convention Center Sukabumi. Jl. Siliwangi
Pembukaan Dialog Kebangsaan bersama organisasi kemasyarakatan keagamaan dalam rangka pencegahan faham radikal terorisme.Dengan Penanggungjawab acara Bapak Prof. Dr. Irfan Idris, M.A Direktur Pencegahan BNPT. Diikuti peserta sekitar +/- 250 Orang.
Dalam acara turut hadir
Hj. Dewi Asmara Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Mayjen TNI. Sudaryanto, S.E, M. Han Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Prof. Dr. Irfan Idris, M.A.Direktur Pencegahan BNPT. H. Ayep Zaki, S.E, M.M Wali Kota Sukabumi, Budi Azhar Mutawali, S.IP, M.Si Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Yudi Yustiawan, S.T, M.M Kepala Ba kesbangpol Kota Sukabumi,
Mayor Inf. Hendra Bagus Arioko Kasdim 0607/Kota Sukabumi,
serta tamu undangan lainnya.
H. Ayep Zaki, S.E, M.M Wali Kota Sukabumi dalam sambutan nya menyampaikan, Kota Sukabumi adalah kota kecil yang Insya Allah akan menjadi pelopor yang terdepan di Jawa Barat sebagai kota toleransi terbaik. Sukabumi telah menjadi nomor satu kota toleransi di provinsi Jawa Barat, dan ini adalah bukti nyata persatuan kesatuan di Kota Sukabumi yang diimplementasikan, bukan hanya menjadi slogan.
Lanjut Wali kota, saya sudah merangkul semua komponen yang ada di kota Sukabumi untuk bersatu. Alhamdulillah, kita telah mendapatkan penghargaan dan menjadi nomor 6 di Indonesia. Kita hanya di bawah Salatiga dan Singkawang. Insya Allah, pada tahun yang akan datang, kita akan naik lagi dan menjadi salah satu dari 4 besar di Indonesia.kamis 12/6/2025.
Prestasi Kota Sukabumi menurut nya,tidak hanya terbatas pada kota toleransi terbaik. Kita juga telah mencatat percepatan dalam pelaksanaan program strategis nasional, yaitu koperasi merah putih. Kita yang pertama dan sudah berjalan. dan ini semua adalah hasil kerja bersama.
Wali Kota juga menyampaikan bahwa pendidikan yang saya terima di Akademi Militer (Akmil) telah membantu saya dalam memimpin Kota Sukabumi. Saya lulusan Akmil dan telah belajar tentang persatuan kesatuan dan bagaimana memimpin dengan baik.
Semua pencapaian ini merupakan hasil dari kerja sama seluruh elemen masyarakat, bukan hanya kerja individu. Walikota juga menyampaikan komitmennya untuk terus memperkuat persatuan serta mendukung program-program nasional.
Kesiapan untuk kota Sukabumi akan terus berkontribusi bagi Indonesia yang lebih kuat dan harmonis, serta menyatakan bahwa pertemuan hari ini adalah awal dari kerja sama yang lebih luas ke depannya.
Di tempat yang sama Mayjen TNI. Sudaryanto, S.E, M.Han Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, mengatakan, sangat mengapresiasi sekali untuk Kota Sukabumi atas pencapaian sebagai kota yang toleran, yang tidak terlepas dari kolaborasi semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah, tokoh agama, tokoh masyarakat, ormas, dan generasi muda.
Pentingnya menjaga dan memperkuat toleransi secara berkelanjutan, tidak boleh lengah atau merasa cukup, karena menjaga kebinekaan dan persatuan bangsa adalah proses tanpa henti.
Menurut nya. Dialog kebangsaan ini menjadi sarana strategis untuk mengajak masyarakat berperan aktif dalam menyuarakan nilai-nilai anti kekerasan, anti radikalisme, anti disinformasi, dan menjaga persatuan bangsa.
Dia pun berharap kepada peserta dialog untuk menjadi duta-duta perdamaian di lingkungan masing-masing, agar nilai-nilai kebangsaan terus hidup dan berkembang di tengah masyarakat.
Tidak kami Ucapan terima kasih kepada Pemkot Sukabumi atas dukungan dan fasilitasi kegiatan, serta harapan agar acara ini berjalan lancar dan membawa manfaat nyata bagi kebangsaan dan ketahanan masyarakat, " ucapnya.
Senada di sampaikan Hj. Dewi Asmara Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI. Pancasila adalah benteng utama dalam menjaga keutuhan bangsa dari ancaman radikalisme dan terorisme, khususnya di kalangan generasi muda.
Kemajuan teknologi informasi sekarang bisa membawa dampak positif dan negatif. Di satu sisi bisa membuka akses pengetahuan, namun di sisi lain menjadi saluran penyebaran paham radikal dan hoaks yang dapat memecah belah bangsa.
Lebih jelasnya,Radikalisme tumbuh dari tiga faktor utama kesenjangan ekonomi, rendahnya pendidikan, dan isolasi sosial terutama ketika generasi muda tidak aktif dalam organisasi dan kehidupan sosial.
Generasi muda harus aktif dan kritis, tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku perubahan dan penjaga nilai-nilai kebangsaan.
Pancasila bukan sekadar simbol atau slogan, tetapi harus dihidupkan dalam kehidupan sehari-hari melalui dialog yang inovatif dan adaptif sesuai zaman.
Semua elemen masyarakat tokoh agama, pendidik, mahasiswa, ormas, dan pemerintah harus bersinergi dalam membangun kesadaran dan ketahanan ideologis bangsa.
Dengan bersatu, kita bisa mencegah perpecahan dan menjaga Indonesia tetap damai, kuat, dan bermartabat.
Kegiatan ini merupakan bentuk kolaborasi antara Komisi XIII DPR RI, BNPT dan Pemerintah Daerah Kota Sukabumi, yang bertujuan untuk,
Pengembangan Program Pencegahan: Pemerintah dan organisasi kemasyarakatan keagamaan harus mengembangkan program-program pencegahan faham radikal terorisme yang efektif.
Dialog kebangsaan ini telah membuktikan bahwa pencegahan faham radikal terorisme memerlukan kerjasama antara pemerintah, organisasi kemasyarakatan keagamaan, dan masyarakat sipil.
Dengan mengembangkan program-program pencegahan yang efektif, meningkatkan kesadaran masyarakat, dan bekerja sama serta koordinasi, kita dapat mencegah faham radikal terorisme dan membangun masyarakat yang lebih damai dan harmonis, " terangnya.
Ois