Prof Dr Hamka Haq MA, Melepas Keberangkatan Tim Safari Pancasilais PP BAMUSI yang dikomandani Nova Andika
SUKABUMI, beritaekspos.com - Pengurus pusat, (PP), Baitul muslimin Indonesia (BAMUSI), Mulai Memanaskan Mesin Syiar Politik Dakwah dengan Inisiasi Dialog Keberlanjutan Kepemimpinan Perempuan & Ziarahi Makam Tjoet Nyak Dien.
Pada Selasa (22/02) Ketua Umum Pengurus Pusat Baitul Muslimin Indonesia Prof Dr Hamka Haq MA, melepas Keberangkatan Tim Safari Pancasilais PP BAMUSI yang dikomandani oleh Nova Andika, yg bergerak mulai 23-26 Februari 2022.
H.mohammad Nova Andika Ketua pengurus pusat (PP) Baitul muslimin Indonesia (BAMUSI) mengatakan, bahwa Tim Safari Pancasilais ini dibentuk dengan Misi Utamanya adalah Sustainable Woman Leadership and Future is Female. "Tim fokus pada isu Keberlanjutan Kepemimpinan Perempuan Indonesia dengan masa depan yang lebih memberi space yang luas bagi partisipasi politik Perempuan,"terangnya kepada beritaekspos.comSenin 28/02/2022.
Dengan cara Kami berdialog dengan Tokoh Perempuan sangat berpengaruh di daerah dan mengunjungi Makam Tokoh Besar Perempuan atau Pahlawan Heroik diantaranya The Queen of Aceh Battle yakni Tjoet Nyak Dien," Tandas Ketua Bidang Hukum dan Kebijakan Publik PP BAMUSI ini,"Katanya.
Masih Menurut Nova, Perempuan sangat memiliki peran strategis di bidang politik dan sosial serta ekonomi dimulai di lingkup terkecil yakni keluarga, sehingga negara perlu memberi jaminan yg konkret bagi partisipasi politik perempuan bahkan menjamin keberlanjutan kepemimpinan perempuan di Indonesia.
Apalagi Republik ini pernah dipimpin oleh seorang Ibu Rumah tangga yang berwibawa yakni Ibu Megawati Soekarno Puteri Presiden Kelima yakni sejak tahun 2001 hingga 2004 dan merupakan Wakil Presiden ke-8 sejak tahun 1999 hingga 2001,"paparnya Nova.
Selanjutnya Nova menambahkan, highlights Perjalanan Tim Safari yg dipimpinnya, dengan mengawali Safari dengan mendatangi Komplek Pondok Pesantren Tambak Beras Jombang berdialog tentang Urgensi Kepemimpinan Perempuan yg Berkelanjutan dengan
Nyai Mahfudhoh--Puteri dari Salah Satu Pendiri Ormas Nahdhatul Ulama/NU KH Abdul Wahab Chasbullah yakni Kyai Besar Aktivis Islam Kebangsaan yang pernah memberikan saran dikenal Diplomasi Cancut Taliwondo yg diapresiasi oleh Presiden Soekarno saat Pembebasan Irian Barat--di acara Muktamar NU ke-23 di Kota Solo pada 28 Desember 1962, selanjutnya Tim Safari menziarahi Makam Kyai Abdul Wahab dan Makam Gus Dur atau Presiden KH Abdurrahman Wahid,"jelasnya. Nova.
Selepas dari Jombang, Nova bersama Anggota Rombongan lainnya yg merupakan Pengurus PP BAMUSI yakni Irvansyah Asmat, Hari Apriatno, Yulistian Imam Taryudi, Mahmuddin Muslim dan Achmad Syahid--terus memaparkan, misi nya dengan berdialog dengan Kepala Komisariat GMNI Rima Cantika Sari dan Ketua Presiden Mahasiswa Fadli Ilata Syarafa di Universitas PGRI Adi Buana/Unipa Blitar,"imbuhnya.
Lanjut dia, fokus pada isu kesiapan SDM Perempuan mengisi Ruang dan peluang partisipasi politik perempuan di Rumah Aspirasi Guruh Soekarno Putera di Blitar. Cantika menandaskan bahwa dia juga mewacanakan kesiapan kalangan perempuan di komunitasnya tuk bersiap meneruskam estafet kepemimpinan perempuan dimulai dari daerah.
yg sudah ada seperti figur Tri Rismaharini-asal Walikota Surabaya menjadi Mensos RI, dan Khofifah I Parawansa yg kini menjabat Gubernur Jawa Timur serta Walikota Blitar Rini Syarifah. Dialog Tim dengan dua Aktivis Perempuan ini dilakukan setelah berziarah ke makam Proklamator Al Waliey Al Amri Adh Dhoruriey Bisyaukah julukan atau gelar Presiden Soekarno yang diberikan dari Para Ulama NU,"Tuturnya.
Tim bergerak menuju ke Yogyakarta, berdialog dengan Sekretaris Pengurus Pusat Aisyiyah-Muhammadiyah yakni Ibu Tri Hastuti Nur Rochimah. Juga fokus pada isu kepemimpinan perempuan dan peran politik perempuan yang sangat relevan untuk demokratisasi Indonesia.
Selanjutnya Tim ber-Takziyah ke makam KH. Ahmad Dahlan Pendiri Ormas Mainstream terbesar di Republik ini yakni Muhammadiyah dan Makam Prof. Drs. H. Lafran Pane yakni Pendiri organisas Himpunan Mahasiswa Islam/HMI di Lingkungan Karangkajen, Jogjakarta,"tutupnya.
(Ronald)