Breaking News

TPU Taman Bahagia Benteng Operlap, Sudah Systim Tumpuk 2 Atau 3 Ini Alasan Nya




Sukabumi Kota; beritaekspos.com - 
Dinas PUPR Kota Sukabumi melalui Bidang Tata Ruang UPT Pemakaman menyampaikan bahwa lahan pemakaman taman bahagia sudah kritis dan penuh sehingga tidak bisa dipakai lagi, hal tersebut membuat  ahliwaris yang ingin menguburkan jenazahnya dengan cara ditumpuk 2 atau 3 jenazah satu keluarga.

Hal tersebut dikatakan Kepala UPT Pemakaman Pada Bidang Tata Ruang DPUPR Kota Sukabumi Cecep Sudarma saat ditemui di ruang kerjanya, senin kepada Berita Expos (30/8/2021).


Cecep menjelaskan saat ini pihaknya tengah mengantisipasi lahan pemakaman dengan sistem  tumpuk 2 (Dua ) atau tumpuk 3 (tiga), namun demikian hal  tersebut  juga tergantung  ada tidaknya izin dari ahli waris, yang ingin memakamkanya.

"Kami tidak memaksakan, kalau misalkan ahl waris mau  di makamkan di Taman Makam Bahagia sesama keluarga, dan kalo bukan dengan ahli waris kami tidak bisa melakukanya dan mempersilahkan mencari tempat pemakaman lain,"terangnya.

Sementara itu, untuk mengantisipasi kritisnya lahan pemakaman Pemerintah Kota Sukabumi memiliki  lahan yakni TPU  Taman Rohmat di Kecamatan Citamiang Kota Sukabumi.

 "Mangga silahkan di Taman Rohmat masih ada lahan yang tersedia,  di Taman Rohmat tidak ada tumpuk 1,2 atau 3 itu sudah di sediakan oleh pemerintah silahkan, hanya lahannya paling ke belakang, kalau ke depan memang sudah penuh. 

Selain taman bahagia yang sudah penuh TPU milik Pemkot Sukabumi  yakni TPU Binong  yang sudah betul-betul kritis dan  tidak bisa menampung pemakaman, dan menggunakan sistem antisipasi nya adalah tumpuk 2 dan tumpuk 3 , itu juga atas dasar izin dari keluarga tersebut. 

"Untuk di Taman Bahagia, kan kita juga harus melihat tanah yang ada di sekitaran Taman Bahagia, khususnya di kelurahan  Benteng di situ sudah betul-betul harga NJOP nya sudah tinggi di atas kira -kira Rp. 500 ribu sampai Rp. 600 ribu permeter, dengan keadaan seperti ini kami juga ukur dulu, di tahun 2020 sudah mengajukan, permohonan anggaran ke pemerintah kota, hanya dengan kondisi seperti ini ya kami juga tidak bisa memaksakan, karena 1 mungkin dengan kondisi covid ini, anggaran nya kita dialihkan.

Lanjut Cecep, Mungkin untuk itu kami tidak bisa menjabarkan, itu adalah hak progresif dari DPPKD yang mengatur segalanya, kami sudah mengajukan tapi untuk di Acc atau tidak nya itu kebijakan beliau semua,  khususnya ya BAPEDA, DPPKD, itu yang menentukan bisa tidak nya memberi lahan ,dan lahan yang  di Benteng pun, itu khususnya di sekitaran Taman Bahagia sudah tidak ada lahan untuk pemakaman. 

Paling rencana kami kalau memang mau, ke Taman Rohmat, kalau tidak juga kami sudah menyediakan lahan pemakaman yang sudah di beli rutin ke nangerang lembur situ, ungkapnya.

Untuk hal yang lainnya, kita juga mengulas masalah covid, kami sudah di sediakan oleh Bpk, walikota khususnya untuk muslim, adalah di Taman Rohmat, dan untuk nonton muslim adalah di cikundul, untuk non muslim kami menyediakan lahan 10are , baru terpakai kurang lebih 1/4 nya lahan, dan masih bisa menampung kurang lebih 300atau 400 jenazah. 

Tapi untuk muslim, yang ada di Taman Rohmat pak wali, memberikan kebijakan adalah 500.M,  karena dominan yang meninggal adalah muslim,untuk noon muslim juga banyak yang meninggal, hanya teknis nya kalau non muslim ada yang di kremasi, atau yang di bawa sama keluarga ahli waris ke luar kota sukabumi.

Kalau yang muslim khususnya di Taman Rohmat, di situ kebanyakan dominan domisili orang-orang kota sukabumi, sampai hari ini, batas waktu hari ini untuk di Taman Rohmat sudah overlap sudah habis. Dan rencana kami adalah untuk pemindahan juga ke nangerang lembursitu,mungkin di sana masih bisa masih dan masih luas untuk pemakaman kota sukabumi, pungkasnya.

(Ronal, A.)
BACA JUGA BERITA LAINNYA