Pemkot Sukabumi Siapkan Era ASN Digital, BKPSDM Genjot Pelatihan AI
SUKABUMI, beritaekspos .com. -
Pemerintah Kota Sukabumi mulai mempersiapkan langkah besar menuju era digital birokrasi dengan memanfaatkan Artificial Intelligence (AI).
Kepala BKPSDM Kota Sukabumi, Taufik Hidayah, menyebut pemanfaatan AI akan menjadi kunci efisiensi kinerja aparatur dan penataan ulang struktur pegawai.
“AI bukan lagi masa depan, tapi kebutuhan hari ini. Dengan sistem cerdas, pekerjaan yang biasanya memakan waktu lama bisa diselesaikan lebih cepat dan akurat,” kata Taufik.
Menurutnya, pemanfaatan AI juga menjadi langkah strategis untuk menekan beban belanja pegawai yang kini mencapai 49 persen, melebihi batas ideal 30 persen.
“Kalau efisiensi ini berjalan, potensi penghematan bisa mencapai Rp390 juta,” ungkapnya.
Taufik menambahkan, pada triwulan pertama 2026, BKPSDM akan menggelar pelatihan dasar AI bagi ASN yang kemudian berlanjut ke tahap pengembangan aplikasi khusus untuk lingkungan Pemkot Sukabumi. Kegiatan ini menggandeng PT Aatra sebagai mitra pelatihan.
“Pelatihan tidak sekadar formalitas. Setiap peserta akan dievaluasi, siapa yang berprestasi diberi penghargaan, dan yang malas diberi sanksi. Disiplin itu bagian dari budaya kerja baru,” ujarnya tegas.
Selain soal teknologi, Taufik menyoroti dinamika mutasi jabatan ASN yang belakangan menjadi sorotan publik. Ia menyebut rotasi dan penurunan jabatan tetap sah secara hukum sesuai PP Nomor 11 Tahun 2017 dan PP Nomor 94 Tahun 2021.
“Dalam birokrasi modern, perpindahan dari jabatan administrator ke pengawas bukan hal tabu. Semua diatur dalam regulasi, terutama bila terkait penilaian kinerja,” jelasnya.
Ia juga mengingatkan pentingnya penerapan sistem penilaian kinerja ASN berbasis hasil sesuai PP Nomor 30 Tahun 2019. ASN dengan nilai kerja di bawah ekspektasi akan dievaluasi dan diberi kesempatan memperbaiki performa.
“Organisasi tidak bisa berjalan kalau kinerja pejabatnya di bawah ekspektasi. Kalau perlu, mereka diberi waktu cuti agar bisa fokus memperbaiki diri,” kata Taufik.
Menyinggung soal data PPPK paruh waktu, Taufik mengungkapkan dari 1.841 peserta yang ikut seleksi di Bandung, 41 orang memilih mengundurkan diri. “Sisanya tetap lanjut dan siap ditempatkan sesuai kebutuhan daerah,” pungkasnya.
Ois
