Ketua GAN Dorong Edukasi Bahaya Narkoba Masuk ke Program Pemerintah dan Sekolah
SUKABUMI, beritaekspos. com. -
Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda terus digencarkan Gerakan Anti Narkoba (GAN) Kota Sukabumi. Melalui kegiatan sosialisasi di Jamiatul Muta’alimin, Nagrak Taman Bahagia, Kota Sukabumi.
GAN mengajak masyarakat untuk memperkuat kesadaran akan bahaya narkoba dan pentingnya peran pendidikan dalam melindungi anak-anak dari pengaruh negatif.
Ketua GAN Kota Sukabumi, Rahmat Hidayat, menegaskan bahwa penyalahgunaan narkoba kini telah merambah berbagai lapisan masyarakat, termasuk pelajar dan mahasiswa.
Ia menilai diperlukan langkah sistematis agar edukasi mengenai bahaya narkoba menjadi bagian dari program resmi pemerintah dan lembaga pendidikan.
“Sudah saatnya pemerintah daerah menjadikan edukasi bahaya narkoba sebagai program wajib. Kita tidak bisa lagi hanya mengandalkan kegiatan seremonial, tapi harus membangun sistem pencegahan yang berkelanjutan,” ujar Rahmat.
Ia juga menyoroti lemahnya kontrol sosial dan keluarga terhadap anak-anak, yang sering kali menjadi celah masuknya pengaruh buruk dari lingkungan. Rahmat menilai, pesantren memiliki peran strategis dalam membentengi generasi muda melalui pendidikan moral dan karakter.
“Momentum Hari Santri ini mengingatkan kita bahwa pesantren adalah ruang terbaik untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dan kedisiplinan. Orang tua jangan ragu memilih pesantren sebagai tempat pendidikan anak,” tambahnya.
Dalam kegiatan tersebut, peserta mendapatkan penjelasan tentang jenis-jenis narkoba yang sering disalahgunakan, dampaknya terhadap kesehatan dan masa depan, serta sanksi hukum yang berlaku bagi pelanggar.
Antusiasme para peserta cukup tinggi. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi mengenai langkah-langkah pencegahan serta cara melaporkan indikasi penyalahgunaan narkoba di lingkungan sekitar.
Rahmat berharap kegiatan seperti ini bisa menjadi pemicu kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan dalam menekan penyebaran narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa.
“Kita ingin membangun kesadaran bersama. Mencegah lebih baik daripada menyesal. Melindungi anak-anak berarti menyelamatkan masa depan bangsa,” pungkasnya.
OIS