Ponpes Dzikir Al-Fath Sukabumi Jadi Role Model, Kirim Ribuan Santri Dakwah dan Kerja ke Beberapa Negara.
SUKABUMI," BERITAEKSPOS.COM -
Pondok Pesantren (Ponpes) Modern Dzikir Al-Fath Sukabumi mengukuhkan diri sebagai pesantren kontributif yang mengintegrasikan pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat secara nyata dan berkelanjutan.
Pimpinan Pesantren, KH. Prof. Dr. Muhammad Fajar Laksana menyampaikan. Dalam kunjungan Kasubdit Pendidikan Muadalah dan Diniyah Formal Direktorat Pesantren Kemenag RI, Dr. Endi Suhendi, MA, dilakukan pelepasan ratusan santri ke lima negara yakni Arab Saudi, Jepang, Kuwait, Turki, dan Dubai, Rabu (6/8/2025),
Lanjut dia, para santri diberangkatkan untuk bekerja secara resmi dan legal yang dilengkapi dengan dokumen yang dikeluarkan lembaga terkait sekaligus para santri mengemban misi dakwah di negara tujuan, " ucapnya.
“Santri kami bekerja langsung di tempat strategis seperti Masjidil Haram, dengan bekal keterampilan, agama, dan bahasa asing yang memadai,” ujarnya.
Sejak beberapa tahun terakhir, pesantren ini aktif menjalin kemitraan internasional dengan lembaga penyalur tenaga kerja profesional berbasis pesantren.
Menurut nya. Santri yang diberangkatkan mengikuti pelatihan intensif selama berbulan-bulan sebelum dinyatakan siap. Ini menjadikan Dzikir Al-Fath sebagai pelopor pengiriman pekerja profesional dari kalangan pesantren.
Program pengiriman santri ke luar negeri bukan hanya solusi penyerapan tenaga kerja, tetapi juga bagian dari diplomasi budaya Islam moderat.
Para santri dibekali pemahaman Islam wasathiyah agar menjadi duta pesantren yang membawa citra positif Indonesia di dunia internasional.
“Pesantren ini tidak hanya mencetak santri yang paham agama, tapi juga siap bersaing secara global. Kami ingin membuktikan bahwa pesantren bisa hadir sebagai solusi, bukan beban pembangunan,” tegas KH. Fajar.
Di dalam negeri, Ponpes Dzikir Al-Fath juga aktif mengirim dai ke wilayah pelosok dan kawasan minoritas, seperti Pulau Buru di Maluku, untuk melakukan pembinaan masyarakat.
Program ini menjadi bagian dari misi sosial pesantren untuk merawat keberagaman dan memperkuat harmoni kebangsaan.
Selain bidang dakwah, pesantren ini mengembangkan berbagai unit usaha seperti konveksi, peternakan, pertanian, dan industri yang dikelola langsung oleh para santri. Hal ini menjadi fondasi kemandirian ekonomi pesantren.
Dr. Endi Suhendi menyebut Dzikir Al-Fath sebagai role model pesantren nasional, dan menegaskan dukungan pemerintah melalui beasiswa, inkubasi bisnis, serta pengakuan pendidikan formal setara sekolah umum.
“Pesantren hari ini bukan hanya benteng moral, tapi juga solusi bagi tantangan sosial ekonomi bangsa,”pungkasnya.
OIS