Tuntut Penghentian Kerja Borongan, Aliansi Masyarakat Sukamulya Gelar Aksi Demo di PT Paiho
SUKABUMI, beritaekspos. com.
Ratusan warga yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Sukamulya menggelar aksi demonstrasi di depan PT Paiho Indonesia, Desa Sukamulya, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi, Kamis (26/6/25).
Dalam orasinya, masa aksi menyampaikan penolakan sistem kerja borongan yang dinilai eksploitatif serta menuntut pemenuhan hak-hak normatif bagi para pekerja.
Koordinator aksi, Deden Suhendar, menyampaikan bahwa warga menuntut penghapusan rekrutmen tenaga kerja harian lepas (THL), serta pengangkatan pekerja borongan menjadi karyawan tetap yang diprioritaskan bagi warga setempat.
"Kami menuntut keadilan. Pekerja harus mendapatkan haknya secara penuh, seperti BPJS, upah layak, dan perlindungan sesuai peraturan perundang-undangan,"ungkap Deden kepada awak media Kamis (26/06/25).
Ia juga mengatakan adanya dugaan praktik pungli dalam proses rekrutmen. “Informasinya, untuk bisa masuk kerja harus bayar antara Rp 1 juta sampai Rp 5 juta. Bahkan, domisili pun diperjualbelikan,”tuturnya.
Selain itu, sambung Deden, para demonstran juga memprotes sistem upah kerja borongan yang tidak sesuai ketentuan.
"Seharusnya upah Rp 145.000 per hari, tapi yang diterima hanya Rp 125.000. Jumlah pekerja yang terdampak mencapai sekitar 550 orang," tambahnya.
Deden menegaskan bahwa aksi ini bukan bentuk penolakan terhadap investasi. Kami tidak anti investasi. Tapi jangan jadikan warga lokal sebagai korban eksploitasi.
"Jika tuntutan tidak direalisasikan, kami akan sampaikan ini ke Kepala Daerah bahkan lebih tinggi lagi,” tegasnya.
Menanggapi aksi tersebut, Plt Camat Cikembar, Lenni Nurliah, mewakili Forkopimcam menyatakan bahwa aspirasi masyarakat sudah diterima.
"Teman-teman, kalimat tuntutannya sudah kami catat dan pelajari. Soal domisili dan rekrutmen, kami akan buka ruang komunikasi antara masyarakat dan pihak PT Paiho,"terang Lenni.
Lenni juga mengatakan, jika memang dalam proses perekrutan ini melibatkan pihak ketiga, "maka hal itu juga akan kami bahas lebih lanjut,”bebernya.
Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, aksi berlangsung dengan aman dan tertib. Setelah semua tuntutan diterima massa aksi membubarkan diri.
Masyarakat berharap pihak perusahaan segera menanggapi tuntutan secara konkret untuk menghindari konflik yang lebih luas.
**