Breaking News

Lebih dari 2.800 Santri di Sukabumi Ikuti Ujian Madrasah Diniyah: Kemenag Dorong Kolaborasi Pendidikan Umum dan Agama



















SUKABUMI, beritaekspos.com – Sebanyak 2.833 santri di Kota Sukabumi mengikuti Ujian Berstandar Madrasah Diniyah Takmiliyah tahun ini. Penyelenggaraan ujian dilakukan berdasarkan hasil musyawarah Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah (FKDT) tingkat kecamatan, diesel usai kegiatan ujian di Miftahul Barokah benteng Brunei RW 09, kamis 22 Mei 2025.

Kepala Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementerian Agama (Kemenag) Kota Sukabumi, H. Rizal Yusup Ramadhan, menyampaikan bahwa pelaksanaan ujian ini dilakukan secara fleksibel di masing-masing kecamatan. Di Kecamatan Warudoyong, ujian dipusatkan di satu titik yakni di Madrasah Miftahul Barokah. Sementara di kecamatan lain, pelaksanaannya tersebar di dua hingga empat titik.





"Yang penting adalah standarnya tetap terjaga, baik dari sisi mobilitas santri, distribusi soal, hingga pola pengawasan," ujar Rizal.

Data dari Kemenag akan diolah lebih lanjut untuk mengetahui sebaran warga Kota Sukabumi yang mengikuti pendidikan Madrasah Diniyah, SD, MI, maupun SDIT. 

Rizal menyebutkan pentingnya mengukur sejauh mana masyarakat Kota Sukabumi mengikuti pendidikan agama sebagai upaya menjaga keseimbangan antara ilmu umum dan ilmu agama.

"Harapannya kita bisa mencetak generasi yang seimbang cerdas, dalam ilmu umum dan kokoh dalam nilai-nilai agama," tambahnya.

Ujian Madrasah Diniyah menguji sejumlah mata pelajaran pokok seperti Qur'an Hadits, Fiqih, Sejarah Islam, Aqidah Akhlak, dan Bahasa Arab. Materi ini dinilai penting sebagai pondasi kehidupan seorang Muslim agar mampu menjalankan kehidupan berdasarkan ajaran Islam secara utuh.

Madrasah Diniyah Takmiliyah sendiri merupakan bentuk pendidikan nonformal yang berfungsi sebagai suplemen atas keterbatasan pelajaran agama di sekolah-sekolah formal. Program ini ditujukan tidak hanya untuk siswa setingkat SD, tetapi juga hingga jenjang SMA.

Rizal juga menegaskan bahwa pihaknya bersama Dinas Pendidikan dan UPTD Provinsi sedang mendorong pengembangan program Madrasah Diniyah Wustha di tingkat SMP dan Madrasah Diniyah Ulya di tingkat SMA. 

Meski masih terdapat kendala dalam ketersediaan guru yang memenuhi kualifikasi kurikulum, kolaborasi dengan guru-guru Pendidikan Agama Islam (PAI) diharapkan dapat menjadi solusi."Doakan saja, semoga kita bisa menghadirkan program ini di seluruh sekolah," ujarnya penuh harap.

Pelaksanaan ujian akhir dilakukan secara bertahap, mengikuti ujian semester dan ujian kelas. Santri yang berhalangan hadir pun tetap diberikan kesempatan mengikuti ujian susulan.

Menutup keterangannya, Rizal menyampaikan apresiasi kepada seluruh penggiat pendidikan diniyah di Sukabumi.

"Terima kasih kepada guru-guru, pengawas, dan penyelenggara yang terus istiqomah membina jiwa masyarakat melalui sentuhan pendidikan agama Islam. Semoga Kota Sukabumi terus melahirkan generasi yang berilmu dan berakhlak mulia," pungkasnya.

Penulis:Nald
BACA JUGA BERITA LAINNYA