PP HIMMAH : Hutang Capai Rp 7000 T, Indonesia Emergency
JAKARTA, beritaekspos.com -
Hutang Negara membengkak capai Rp 7000 T mendapat respons dari berbagai kalangan diantaranya Himpunan Mahasiswa Al Washliyah. Pimpinan Pusat Himpunan Mahasiswa Al Washliyah (HIMMAH) minta batalkan dan tolak pembangunan proyek Ibu Kota Negara (IKN) di Penajem Pasir Utara Kalimantan Timur. Hal itu disampaikan Ketua Umum PP HIMMAH, Abdul Razak Nasution di Jakarta(3/4).
" PP HIMMAH menolak Pemindahan Ibukota Negara (IKN) karena pemerintah sampai hari ini terus memperbesar hutang yang akan berdampak dengan rakyat". Jelasnya
Razak menambahkan bahwa kondisi negara sudah emergency. Hutang bengkak capai 7000 T yang mengakibatkan krisis ekonomi yang makin luas dan mendalam.
Harga pangan naik, pajak naik sementara kondisi masyarakat dampak pandemi covid 19 belum selesai di tambah lagi ini. Ungkapnya
Utang pemerintah di era Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membengkak, menembus angka lebih dari Rp 7.000 triliun.
Berdasarkan informasi di laman APBN KiTa Kementerian Keuangan terbaru atau per 28 Februari 2022, utang pemerintah sudah menembus Rp 7.014,58 triliun.
Agenda nasional yang akan memulai proyek pembangunan Ibu Kota Negara(IKN) di Penajem Pasir Utara Kalimantan Timur dimulai tahun ini sebaiknya dibatalakn, tambahnya.
"Belum lagi isu penundaan pemilu 2024 dan perpanjang masa jabatan presiden yang kian membuat negara semakin hancur karena langgar dan khianati konstitusi".
Ia mengatakan Apabila terus begini, ia khawatir gejolak sosial akan timbul. pungkasnya
HIMMAH di garda terdepan akan terus mengingatkan Pemerintah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) baik melalui aksi unjuk rasa, mimbar bebas dan HIMMAH akan menurunkan seluruh PW dan PC HIMMAH se Indonesia untuk aksi serentak di daerah masing-masing dalam rangka menolak IKN dan menolak perpanjang masa jabatan presiden dan wakil Presiden. Tutupnya